Minggu, 08 Agustus 2010

belum siap

sorban terasa menindih isi kepala

Mengalungkan sajadah menyesakkan jiwa

Berbalut gamis membakar raga

Habiskan waktu dalam tarian hampa

Kita masih berpura-pura


Andai bisa melepas kopiah

Tak apalah

Memiliki banyak wajah

Terpasung di akhir kisah

Berkelana tanpa arah

Menjadi ibu tanpa ayah


ku butuh air mata membersihkan dosaku

agar ku mampu berkorban untuk yang lain

tenang disetiap masalahku

berbagi kasih dalam setiap hujatan mereka


sebelum, ku menghadap pada_Mu

Jumat, 11 Juni 2010

Tersadar

Columbus menemukan amerika
Ia menembak angkasa tiga kali
Untuk berteriak "the new world"
Mengekspresikan kebahagiaannya

Andai aku ahli bahasa
Ku pasti khan mengerti dari makna
Uberaus saat albert einstein menemukan teori relativitas

Saat aku bertemu denganmu
Aku bingung ingin berkata apa?
Yang ku lakukan hanya diam
Angin mengelus pundakku saat kepergianmu
Nafas tertahan air mataku mulai tumpah
Gelisah dalam hati berkata

INILAH CINTA

Minggu, 06 Juni 2010

nikmat yang tak sempurna

sepotong dada panas terbelah dua
berbaring menyamping di atas pembaringan suci
membius hasrat nakal melalui aroma
JugA peNGAmaN transparan yang MEnutupi

sungguh Menggoda!

BERdirI
TepAt di Hadapannya ada akU
YANG kehiLangAn nafsu
karena masIh tergaNggu Kenangan mAsa LAlU
terduduk lalu menunduk

KetikA kaU memanggil namaku
mengajakku untuk mencicipimu
TerbAyang di matakU
akan masa depanmu
menJadI masa laluKu

mAafkAn aKU yang yang tak ingin menyentuhmu
ku tahu nikmat raSAmu
takkan pernah memuAskanku

seperTI dahulu
dada yang bukaN mIlikku
MASIH DAlam geNggamAnKu
ku perlakukAN SEsuka hatiku

bahkan pangkaL pahAnya
sempat ku jiLat dengan Ujung lidahku
sebelum MENYAtukan semuanYA deNGan tubuhku

nikmat
sungguh nikmat
dan aku terlena olehNYA

namun saat yang lain muncul
menyading dirinya yang telah kucaBIk-cabik dengan hAsRat nakalku
beradu di atas altar abu-abu

aku baru tersadar
dan seMua telah tERlambat

suatu kesatuan utuh
tElah Ku buAt rubuh
hanya karena keegoisanku
yang tak bisa menahan nafsu

takkan lagi ku ulangi itu
sebelum semua menjadi satu
apa lagi denganmu
yang masih tampak abu-abu
dan tak TAHU maSa laluku

ku namai
kEjadiaN ini
sebuah terageDI
ayam bakaR tanpa nasI

Senin, 31 Mei 2010

akhir yang tak selesai

terlihat beberapa kertas usang berhamburan di sekitarmu
dan kau masih terdiam seperti itu

seperti kemarin...
kau hanya menoleh sesaat
lalu kembali menanti seseorang yang tak kunjung datang di hadapmu

lembar buku ini hampir habis untuk menulis puisi tak terbaca
dan puluhan kata maaf untukmu

berapa kertas lagi yang harus ku benturkan di pundakmu
agar kau tahu...

dan jika...
yang kau nanti hadir di hadapanmu itu adalah aku
kau akan menyesal

karena lembar terakhir yang menyapa pundakmu
tlah ku tuliskan sebuah kalimat
"esok aku akan pergi jauh darimu"

saat ia berkata bimbang

menambatkan rasa di hati keramat
tak ada kuasa menahan rindu teramat
sejarah suram menyulam malam
merah muda berkerudung hitam

siapa sangka ia khan meradang
dihujani luka silam seseorang

di mana jangkar khan tertanam
menjadi tempatnya bersemayam
di khayangan bersama dewi tak dewasa
atau di makam abadi sang pendosa

.... ia tetap yang ku cinta ....

Yang menanti, Sang kekasih

Yang menanti :

kini aku bagai anak elang
ditinggal ibu yang mencari makan dalam sarang
ku tahu ia pasti khan kembali
namun ku tak sanggup menahan perih ditinggal sendiri

hujaman beribu pedang takkan menyakiti
tepat! saat jarak telah menggores angka di hati
jangan memanggilku sang kekasih
jika hendak membunuh hati menahan pedih

cukup! letih merintih dalam sepi
tak usah hianati diri di ujung tepi

Sang kekasih :

kau ingat "filosofi elang" yang ku ceritakan?
bukan pada saat ia terlahir
tapi saat ia harus memilih

jangan kira aku tak sakit
menahan rindu yang melilit
ada pertarungan dalam diri
ketika ingin berucap "aku akan pergi"

jika kau memintaku untuk memilih
aku akan memilih
menjalani takdirku ini
dengan kau berada di sisi

Senin, 24 Mei 2010

ajal yang indah

untuk kesekian kalinya
aku baru saja mengalami kematian

dengan cara yang sama, tapi rasa yang berbeda
sesosok makhluk halus telah menikamku
secara perlahan, tapi pasti
tepat pada bagian terlunak dalam diriku
sungguh menyiksa !

tapi, aku takkan pernah bisa membencinya

Kamis, 13 Mei 2010

Bunga di tepi jalan

kemarin kau menjadi simbol kecantikan
sebuah jembatan untuk menemui para dewa

tapi sekarang kau hanya sampah!
berserakan di pinggir jalan
terinjak tak dihiraukan
lalu mengalir bersama air comberan saat kau layu

kau layaknya rakyat kebanyakan!
bunga di tepi jalan